KABAR MADRASAH
Tanah Laut (MAN ICT) - Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Tanah Laut (MAN ICT) kembali menggelar Apel Senin yang diikuti unsur pimpinan, guru, tenaga kependidikan, perwakilan tenaga teknis, serta seluruh siswa. Bertindak sebagai pembina apel kali ini adalah Sugianto, salah satu guru MAN ICT. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan sebuah kisah yang pernah Rasulullah sampaikan kepada para sahabat tentang dua raja dengan nasib yang berbeda. Bertempat di PPT Ainun Habibie, pada hari Senin, 8 September 2025.
Sugianto menyampaikan sebuah kisah yang pernah Rasulullah ceritakan kepada para sahabat. Dahulu ada seorang raja yang sangat zalim kepada rakyatnya. Suatu ketika, raja tersebut jatuh sakit. Semua tabib dan ahli pengobatan dipanggil untuk menyembuhkannya, tetapi tidak seorang pun yang mampu. Hingga ada seseorang yang berkata bahwa penyakit sang raja hanya bisa sembuh dengan memakan ikan tertentu. Saat itu bukan musim ikan tersebut, namun dengan izin Allah tiba-tiba ikan itu muncul, lalu raja memakannya dan sembuh.
Ada pula kisah seorang raja yang bijaksana, adil, dan sangat mencintai rakyatnya. Rakyat hidup damai dan sejahtera di bawah kepemimpinannya. Suatu hari raja ini juga jatuh sakit. Semua tabib tidak mampu mengobatinya, lalu disebutkan obatnya sama: ikan tertentu. Namun meskipun saat itu musimnya, ikan tersebut tidak ditemukan di laut. Raja yang bijaksana itu pun akhirnya meninggal dunia.
Para sahabat pun bertanya-tanya, mengapa raja yang zalim bisa sembuh, sementara raja yang bijaksana justru meninggal. Rasulullah menjelaskan bahwa raja yang zalim masih diberi kesempatan hidup agar ia bisa sadar, bertaubat, dan bertakwa. Adapun raja yang bijaksana diwafatkan oleh Allah karena kasih sayang-Nya. Allah tidak menghendaki ia terjerumus pada perbuatan yang bisa merugikan amal baiknya. Maka wafatnya adalah jalan agar ia tetap dalam kebaikan.
Dari kisah ini kita diajarkan bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sebagai makhluk-Nya, kita pun dianjurkan memiliki sifat kasih sayang, bukan sebaliknya berbuat anarkis atau kekerasan.
Beliau menekankan, akar dari kekerasan seringkali bermula dari bullying: ejekan, penghinaan, dan perbuatan merendahkan orang lain. Dari sanalah lahir dendam, kebencian, hingga tindak kekerasan. Karena itu, kita harus menumbuhkan dan menanamkan rasa kasih sayang di hati kita, baik kepada sesama manusia, hewan, maupun alam sekitar. Dengan kasih sayang, kita bisa hidup damai, saling menghargai, dan terhindar dari tindakan anarkis.
Apel Senin ini diakhiri dengan doa bersama serta harapan agar seluruh siswa MAN ICT dapat menumbuhkan sikap pengasih dan penyayang, sehingga terbentuk generasi yang tidak hanya cerdas dalam ilmu, tetapi juga memiliki akhlak mulia.
Rep/Foto : Ardi
Prestasi Siswa
GALLERY MAN INSAN CENDEKIA TANAH LAUT
Kontak
Jl. Ahmad Yani No. Km. 07 Rt.05, Ambungan, Kec. Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan 70815